(Forensik TI: Cyber Crime)
Bobol Server Pulsa, Dapat Rp 9 Miliar
Korbannya Perusahaan Pengisian Pulsa di Sidoarjo
SURABAYA (Surabaya Pagi) Petualangan Rommy Yuditsa (27) membobol server perusahaan pengisian pulsa di Sidoarjo berakhir sudah. Pria yang berdomisili di Perum Ayodya Citra, Sleman, Yogjakarta ini ditangkap setelah polisi melacak nomor ponsel yang ia pampang di jejaring sosial. Yang mengejutkan, polisi menemukan saldo di rekening tabungan tersangka hingga Rp 9 miliar. Uang itu diduga hasil dari kejahatannya sebagai seorang hacker atau peretas. Dalam penangkapan yang dilakukan Tim Cyber Crime Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim ini, petugas menyita berbagai barang berharga seperti iPad, Blackbery Pearl, lima buku tabungan yang berisi tranksasi ratusan juta rupiah, tujuh ATM dan dua laptop. Selain itu, polisi juga mengamankan sebuah mobil Mercedes Benz C-240 yang diduga didapat dari hasil peretasan itu. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Hilman Thayib mengungkapkan tersangka diamankan saat berada di mall Kelapa Gading Jakarta, seminggu lalu. "Itu setelah kita memburu terus hingga akhirnya kita berhasil menangkapnya, dia berpindah-pindah terus", kata Hilman didampingi Kasubdit II Vismondev AKBP Indarto di Mapolda Jatim, Jumat (19/10). Indarto mengungkapkan modus yang dilakukan Rommy, yakni meretas ID dan password PT BM di Sidoarjo. Setelah mendapatkan ID dan Pasword tersebut Rommy lantas mencuri deposit outlet untuk ditransaksikan di situs kaskus.com. "Akibat perbuatan ini perusahaan isi pulsa itu merugi hampir Rp 600 juta," terang perwira dengan dua melati di pundak ini. Saat diperiksa, Rommy memiliki dana Rp 9 miliar dan Rp 857 juta pada dua rekening bank swasta nasional yang disita polisi. "Kita masih terus mencari dari mana uang sebanyak itu dia ambil", terang mantan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya ini. Kanit Fismondev II Kompol Bambang Suryanto menambahkan tersangka mendapatkan password dan ID perusahaan PT BM baru Juni lalu. Setelah itu, tersangka memposting jasa isi pulsa seluler dan token listrik melalui situs kaskus. Dalam postingan tersebut, tersangka mengaku memiliki perusahaan pulsa independen dan bersedia mendiskon pengisian pulsa sebesar 30 persen untuk setiap pembelian pulsa. Misalnya saja untuk pulsa listrik seharga Rp 100.000, maka tersangka akan memberi harga Rp 70.000. "Dengan jalan seperti ini, tersangka dengan mudah mendapat konsumen dan berhasil mengambil deposit perusahaan sampai Rp 596.346.000," kata Bambang. Beruntung kasus ini cepat terungkap dan PT BM yang mengaku terus merugi kemudian melaporkan kejadian ini. Sebab RY ternyata memiliki 555 id dan password outlet pengisian pulsa yang bernaung di perusahan tersebut. "Tersangka ini mudah melihat deposit tiap outlet," jelas Bambang. Akibat perbuatannya itu, kini Rommy mendekam di tahanan Polda Jatim. Ia dijerat dengan dua pasal sekaligus, yakni pasal 30 juncto pasal 46 ayat tiga UU RI No 11 Tahun 2008 tentang informasi transaksi elektronik dan pasal 362 KUHP tentang pencurian. Dari dua pasal ini Rommy terancam hukuman lima tahun penjara. "Saya Kenal Hacker di Facebook" Bagaimana Rommy Yuditsa bisa menjadi seorang peretas, sementara ia hanya lulusan SMA. Ternyata, untuk menjadi seorang hacker cukup mudah. Hanya belajar otodidak di internet dan membayar modul meretas server perusahaan Rp 5 juta, sudah bisa menjadi hacker. "Saya ngerti gimana internet secara otodidak. Saya belajar dari teman-teman dan baca-baca artikel, soal linux, microsoft dan apple," aku pria 27 tahun ini diwawancarai di Mapolda Jatim, Jumat (19/10). Rommy menceritakan, perkenalannya dengan dunia internet itu dimulai tujuh tahun lalu, saat ia hijrah ke Yogyakarta selepas lulus SMA. Di kota gudeg itu, Rommy semula berencana untuk kuliah bersama beberapa rekannya asal Medan. Jurusan yang hendak ia pilih pun tak jauh-jauh dari internet. Namun karena selama dua tahun tak ada dana yang cukup serta tak lulus ujian masuk universitas, akhirnya Rommy memilih untuk berwirausaha. Ia mengaku memiliki usaha binatu di kota Yogja itu. Kendati hobby Rommy terkait internet masih terus berlanjut. Bahkan beberapa kali ia mencoba meretas berbagai situs. Nah, sekitar Juni lalu ia berkenalan dengan seorang hacker lain berinisial HL. Perkenalan itu disebut Rommy melalui situs jejaring sosial, lalu berlanjut pada web instant messenger seperti Yahoo Messenger. "Dia (HL) itu yang mengajari saya bagaimana masuk ke sistem pengamanan perusahaan," terangnya. Meski begitu, belajajarnya itu tidak gratis. Rommy membayar HL Rp 5 juta untuk mendapatkan modul peretasan server itu. Dari sanalah Rommy lantas mencoba meretas sistem perusahaan pulsa di Sidoarjo. Setelah berhasil, RY kemudian membuat perusahaan anonim untuk menjual pulsa lewat situs Kaskus.co.id. Hasil bisnis Rommy ini cukup lumayan, sebab dalam kurun waktu sebulan keuntungan yang ia dapat mencapai ratusan juta rupiah. Seluruh uang ini disebut Rommy dipakai untuk membeli berbagai barang keperluan pribadi. Saat ditanya apakah Rommy akan melakukan lagi perbuatan ini, pria berkepala plontos ini menggelengkan kepalanya. Ia mengatakan perbuatan ini adalah pertama dan kali terakhir yang bakal ia lakukan. "Enggak mas, sudah cukup di sini," cetus Rommy. Saat ini polisi masih memburu HL. Pria tersebut diduga adalah anggota sindikat peretas nasional yang sering merusak berbagai server perusahaan. Menurut Kasubdit II Vismondev Polda Jatim AKBP Indarto, dana pada rekening tersebut dicurigai hasil peretasan server pengisian pulsa di Sidoarjo. Sebab kerugian yang tercatat pada perusahaan tersebut mencapai Rp 596.346.000. "Kami curiga tersangka juga bisa mengelabui sistem pencatatan di sana. Karena itu kami masih selidiki lagi kasus ini," terang Indarto. Ia menjelaskan, selain menangkap Rommy, polisi juga menetapkan satu orang lagi sebagai buron, yakni seorang pria berinisial HL. "Buron ini ikut membantu tersangka meretas server tersebut," jelas Indarto. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar